KPR BTN: Jenis, Biaya, dan Syarat Kreditnya

Redaksi PintarKPR

0

Link

Mengenal KPR BTN

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu cara paling umum bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah idaman. Bank Tabungan Negara (BTN), yang dikenal sebagai bank spesialis perumahan, menawarkan berbagai produk KPR yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis KPR BTN, biaya yang perlu dipersiapkan, dan syarat-syarat pengajuan kredit.

Jenis-Jenis

BTN menawarkan beberapa jenis KPR yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial nasabah:

  1. Subsidi
    Adalah produk yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. KPR ini bekerja sama dengan pemerintah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). Dengan KPR BTN Subsidi, nasabah dapat menikmati suku bunga tetap yang rendah dan tenor hingga 20 tahun, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih ringan.
  2. Platinum
    Adalah produk KPR non-subsidi yang ditujukan untuk masyarakat umum yang ingin membeli rumah baru, rumah bekas, atau properti lainnya. Tenor kredit ini bisa mencapai 25 tahun dengan pilihan suku bunga tetap atau mengambang. KPR ini memberikan fleksibilitas dalam memilih tenor dan besaran cicilan sesuai kemampuan nasabah.
  3. Mikro
    Adalah produk yang ditujukan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal atau memiliki penghasilan tidak tetap. Dengan KPR BTN Mikro, nasabah bisa mendapatkan pembiayaan untuk renovasi rumah atau pembelian rumah sederhana dengan syarat yang lebih ringan dan angsuran yang bisa disesuaikan dengan penghasilan.
  4. Sejahtera
    Produk ini merupakan KPR yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat menengah dengan suku bunga bersaing dan tenor yang fleksibel. KPR BTN Sejahtera cocok untuk mereka yang ingin membeli rumah pertama atau meningkatkan kualitas hunian.
  5. Refinancing
    KPR ini memberikan kesempatan bagi nasabah untuk mendapatkan dana tambahan dengan menjaminkan rumah yang sudah dimiliki. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti renovasi, pendidikan, atau keperluan lainnya. KPR Refinancing BTN menawarkan tenor dan suku bunga yang kompetitif.
  6. Take Over
    KPR jenis ini memungkinkan nasabah yang memiliki KPR di bank lain untuk memindahkan kredit mereka ke BTN. Produk ini menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif dan opsi untuk memperpanjang tenor kredit, sehingga cicilan bulanan bisa menjadi lebih ringan.

Biaya

Selain cicilan bulanan, terdapat beberapa biaya yang harus dipersiapkan saat mengajukan KPR di BTN:

  1. Biaya Provisi
    Biaya provisi adalah biaya yang dikenakan oleh BTN sebagai pengganti atas pelayanan yang diberikan dalam proses pencairan kredit. Biasanya, biaya provisi ini berkisar antara 1% hingga 1.5% dari total kredit yang disetujui.
  2. Biaya Administrasi
    Biaya administrasi merupakan biaya tetap yang dibayarkan pada saat pengajuan KPR. Besarannya bervariasi tergantung jenis KPR yang diajukan.
  3. Biaya Asuransi
    BTN mewajibkan nasabah untuk mengambil asuransi jiwa dan asuransi kebakaran sebagai jaminan kredit. Biaya asuransi ini bergantung pada usia, nilai properti, dan tenor kredit.
  4. Biaya Notaris
    Dalam proses pengurusan KPR, ada beberapa dokumen legal yang harus ditangani oleh notaris, seperti akta jual beli dan akta pembebanan hak tanggungan. Biaya notaris ini ditanggung oleh nasabah dan dapat berbeda-beda tergantung lokasi dan nilai properti.
  5. Biaya Appraisal
    BTN memerlukan penilaian terhadap properti yang akan dijadikan jaminan. Biaya appraisal ini dikenakan kepada nasabah dan besarnya bervariasi tergantung jenis dan lokasi properti.

Syarat Pengajuan

Untuk mengajukan KPR di BTN, nasabah perlu memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan:

  1. Kewarganegaraan dan Usia
    Nasabah harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Usia maksimal saat kredit lunas adalah 55 tahun untuk karyawan atau 60 tahun untuk wiraswasta/profesional.
  2. Penghasilan dan Pekerjaan
    BTN memerlukan bukti penghasilan yang stabil. Untuk karyawan, biasanya diperlukan slip gaji atau surat keterangan penghasilan. Bagi wiraswasta atau profesional, laporan keuangan atau rekening koran menjadi dokumen pendukung yang penting.
  3. Dokumen Identitas
    Nasabah perlu menyediakan dokumen identitas seperti KTP, Kartu Keluarga, dan NPWP.
  4. Dokumen Properti
    Sertifikat properti, IMB, dan bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) merupakan dokumen yang diperlukan dalam proses pengajuan KPR.
  5. Down Payment (DP)
    BTN mensyaratkan down payment (DP) minimal 10% hingga 20% dari harga properti tergantung pada jenis KPR yang diajukan.

Kesimpulan

KPR BTN menawarkan berbagai jenis produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat dari berbagai lapisan. Dengan berbagai pilihan tenor, suku bunga kompetitif, serta biaya yang terjangkau, KPR ini menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang ingin memiliki rumah idaman. Memahami jenis, biaya, dan syarat pengajuan KPR ini akan membantu calon nasabah dalam mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajukan kredit. Dengan perencanaan yang tepat, memiliki rumah melalui KPR Bank satu ini bisa menjadi lebih mudah dan terjangkau.

Baca tentang KPR CIMB Niaga: Jenis, Biaya, dan Syarat Kreditnya!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment